PENGARUH SEGEMENTASI PASAR TERHADAP OPTIMASI DISTRIBUSI PRODUK (Studi kasus pada pengrajin sepatu Cibaduyut Bandung)
PENGARUH SEGEMENTASI PASAR TERHADAP OPTIMASI DISTRIBUSI PRODUK (Studi kasus pada pengrajin sepatu Cibaduyut Bandung)
Keywords:
segmentasi pasar, distibusi produk, transportasiAbstract
Mendistribusikan suatu produk, faktor biaya, jarak tempuh dan waktu tempuh
menjadi hal yang cukup penting untuk diperhatikan karena melibatkan banyak hal dalam
pengoperasiannya. Apabila dikaitkan dengan segementasi pasar atau pasar sasaran maka
akan lebih kompleks lagi karena mencakup geografis, demografis, psikologis, Tingkah laku
serta prilaku. Berlatar belakang tersebutlah penelitian ini di disusun yaitu untuk mengetahui
Pengaruh segementasi pasar terhadap optimasi distribusi produk, serta mengetahui
Hubungan hubungan optimasi distribusi produk berdasar segementasi pasar. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif kualitatif, penelitian ini penyusun mengambil subjek
penelitian di Sentra Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut sebanyak 87 responden yang
merupakan hasil dari teknik penarikan sampel dari populasi sebanyak 645 pengusaha.
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan tingkat Kemampuan segementasi
pengusaha sepatu di Sentra Industri Kecil Persepatuan Cibaduyut dapat dikategorikan
berada pada posisi sedang dalam arti belum mencapai kategori tinggi. Hal tersebut terbukti
berdasarkan hasil penelitian, dimana untuk lima indikator kemampuan segementasi, yaitu
geografis, demografis, psikografis, tingkah laku dan prilaku adalah sedang. Kategori
sedang tersebut terbagi ke dalam tiga peringkat. Peringkat tersebut didasarkan pada
persentase skor kriterium yang diperoleh untuk masing-masing indikator. Indikator yang
berada pada peringkat pertama adalah kemampuan teknis dengan persentase skor kriterium
4657%, sedangkan indikator kemampuan distibusi produk berada pada peringkat
menengah dengan persentase skor kriterium 4912%. Namun Berdasarkan hasil penelitian
jawaban responden dari beberapa pertanyaan kuesioner cenderung mengarah pada
inkonsistensi dalam menerapkan pola manajemen yang baik. Inkonsistensi penerapan
manajemen yang baik dilatarbelakangi oleh beberapa alasan. Alasan-alasan tersebut
diantaranya adalah keengganan untuk menerapkan dengan anggapan tidak perlu,
keterbatasan modal, keterbatasan sumber daya manusia, dan alasan yang paling mendasar
adalah keterbatasan pengetahuan teori manajemen.