Improve

Perancangan Sistem Informasi Peminjaman Ruangan dan Peralatan Menggunakan Metode Human Centered Design

2025-07-17T07:58:37+07:00

Di era digital yang terus berkembang, pengelolaan informasi menjadi aspek penting dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan. Yayasan ABC sebagai studi kasus memiliki beberapa unit usaha menghadapi tantangan dalam mengelola peminjaman aset, khususnya ruangan dan peralatan. Saat ini pengelolaan peminjaman asset dilakukan di salah satu unit usaha berupa bidang Pendidikan. Adapun proses peminjaman masih dilakukan secara semi komputasi menggunakan spreadsheet, yang rentan terhadap kesalahan pencatatan, kesulitan sinkronisasi, serta kurangnya transparansi dalam pemantauan aset. Hal ini menunjukkan perlunya sistem yang bisa mempermudah dan mempercepat proses peminjaman.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dirancang sistem informasi peminjaman ruangan dan peralatan berbasis web dengan pendekatan Human-Centered Design (HCD). Proses pengembangan sistem melibatkan beberapa tahapan, meliputi analisis proses bisnis menggunakan Business Process Model and Notation (BPMN), perancangan entitas dengan Entity Relationship Diagram (ERD) dan Data Flow Diagram (DFD), serta desain antarmuka menggunakan Figma. Sistem yang dirancang memiliki fungsionalitas pengelolaan peminjaman, pengecekan ketersediaan aset, notifikasi, serta laporan penggunaan aset.

Hasil dari perancangan adalah sistem informasi peminjaman ruangan dan peralatan berbasis web yang mencakup 7 pengelolaan untuk 4 entitas dan 6 tabel basis data. Dengan rancangan sistem ini, diharapkan implementasi system informasi pengelolaan aset menjadi lebih terstruktur serta menjadi pedoman pengembangan aplikasi yang berfokus pada kebutuhan pengguna.

MENERAPKAN SMOTE PADA KLASIFIKASI DATA PENYAKIT STROKE

2025-07-18T21:32:30+07:00

Masalah ketidakseimbangan kelas (imbalanced dataset) merupakan tantangan utama dalam pengolahan data, terutama pada sistem klasifikasi biner seperti prediksi penyakit stroke. Model klasifikasi cenderung bias terhadap kelas mayoritas, yang menyebabkan performa rendah dalam mendeteksi kelas minoritas. Penelitian ini menerapkan metode SMOTE (Synthetic Minority Over-sampling Technique) untuk menyeimbangkan dataset stroke dari Kaggle yang terdiri dari 5110 data pasien. Model klasifikasi yang digunakan adalah Random Forest, dengan pembagian data 80% untuk pelatihan dan 20% untuk pengujian. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa sebelum penerapan SMOTE, model memiliki akurasi tinggi sebesar 93,93% namun gagal mendeteksi kasus stroke (precision, recall, dan F1-score = 0%). Setelah penerapan SMOTE, recall meningkat menjadi 14,52%, precision menjadi 15,52%, dan F1-score menjadi 15,00%, meskipun akurasi menurun menjadi 90,02%. Hal ini menunjukkan bahwa SMOTE berhasil meningkatkan sensitivitas model terhadap kelas minoritas, menjadikannya lebih efektif untuk deteksi kondisi medis yang jarang terjadi.

Perancangan Sistem Informasi Photobooth Melon Menggunakan Metode Rate Customer Satisfaction Score

2025-07-17T07:55:35+07:00

Penelitian perancangan Sistem Informasi Booking Photobooth Melon mampu meningkatkan efisiensi proses pemesanan dan menyediakan fitur penilaian kepuasan pelanggan yang terintegrasi. Metode pengembangan Waterfall dipilih karena sifatnya yang sistematis dan terstruktur, dengan fase analisis, perancangan, implementasi, pengujian, dan pemeliharaan. Pada fase analisis sistem, lima aktivitas utama bisnis dimodelkan menggunakan Business Process Model and Notation (BPMN) untuk memahami alur kerja yang ada dan mengidentifikasi area peningkatan. Selanjutnya, fase perancangan sistem menghasilkan pemodelan terstruktur menggunakan Data Flow Diagram (DFD) untuk menggambarkan aliran data dan Entity Relationship Diagram (ERD) untuk memodelkan struktur basis data, melibatkan tiga entitas pengguna dan lima datastore. Fitur penilaian kepuasan pelanggan diterapkan menggunakan metodologi Rate Customer Satisfaction Score, memungkinkan pengguna memberikan umpan balik langsung setelah layanan selesai. Hasil perancangan ini diharapkan menjadi dasar yang kuat untuk implementasi sistem yang efektif, memberikan kemudahan bagi pelanggan dalam melakukan booking photobooth serta membantu Melon Photobooth dalam meningkatkan kualitas layanannya berdasarkan umpan balik pelanggan yang terukur.

Perancangan Camply : Sistem Informasi Penyewaan Alat Camping

2025-07-19T07:09:50+07:00

PT ABC sebagai studi kasus merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penyewaan alat camping, saat ini bisnis berjalan secara semi konvensional dalam operasionalnya. Penyewaan dilakukan melalui aplikasi pesan (WhatsApp) dan pencatatan transaksi masih menggunakan Google Spreadsheet sehingga front office dan customer kesulitan dalam pengecekan ketersediaan alat, serta proses pembuatan laporan yang memakan waktu karena dilakukan secara berulang. Selain itu, belum adanya fitur pengukur kepuasan pelanggan menyebabkan keterbatasan dalam memahami kebutuhan customer. Untuk meningkatkan layanan, konsep Customer Relationship Management (CRM) diterapkan guna memahami preferensi pelanggan dan meningkatkan kualitas layanan penyewaan alat camping.

Solusi yang ditawarkan dalam penelitian ini adalah perancangan sistem informasi berbasis web yang terintegrasi dengan konsep CRM untuk meningkatkan efisiensi bisnis dan pengalaman customer. Pada penelitian terdapat 2 fase yang dilakukan yaitu analisis dan perancangan. Fase analisis dilakukan dengan memodelkan proses bisnis menggunakan diagram Porter untuk mengidentifikasi 5 aktivitas utama, serta Business Process Modelling Notation (BPMN) untuk menggambarkan aktivitas utama. Pada fase perancangan digunakan pendekatan terstruktur Data Flow Diagram (DFD) dan Entity-Relationship Diagram (ERD). Pada DFD dimodelkan 7 proses utama, dan menggunakan 5 penyimpanan data. Hasil ERD berupa Physical Data Model (PDM) dengan lima tabel yang dirancang yaitu user, penyewaan, alat, jenis dan pembayaran.

Hasil dari penelitian ini adalah rancangan sistem informasi yang menjadi landasan pengembangan sistem penyewaan alat camping di PT ABC. Dengan adanya rancangan ini, sistem informasi berbasis web diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional, mempercepat layanan kepada customer, serta membantu PT ABC memahami kebutuhan pelanggan secara lebih mendalam untuk meningkatkan kualitas pelayanan penyewaan alat camping.