PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGADUAN MASALAH TERPUSAT UNTUK MEMUDAHKAN PENGGUNA DALAM PELAPORAN LINGKUP MULTI APLIKASI
(STUDI KASUS: PT. XYZ)
Keywords:
Pengaduan masalah, Multi aplikasi, UML, Prototyping, Kano, PIECESAbstract
PT XYZ merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang jasa telekomunikasi dan teknologi informasi. Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, sudah banyak produk digital yang diciptakan untuk membantu pekerjaan pihak internal perusahaan atau pihak eksternal perusahaan. Akan tetapi, setiap produk digital memiliki layanan pengaduan masalahnya masing-masing dan memiliki tahapan yang berbeda-beda dalam proses pengaduannya.
Berdasarkan hasil kuesioner kepuasan pengguna terhadap fitur pengaduan masalah yang ada saat ini, masih ada beberapa faktor yang belum dapat memenuhi harapan pengguna. Pengaduan masalah ini juga penting untuk diperhatikan oleh pihak perusahaan karena dapat digunakan sebagai bahan evaluasi untuk meningkatan pelayanan dan kualitas pada produk yang sudah diciptakan. Maka dari itu, perlu dibuat sebuah perancangan sistem informasi yang dapat menampung semua pengaduan masalah pada produk yang dimiliki oleh perusahaan sehingga pihak perusahaan dapat mengetahui gangguan yang sedang terjadi dan dapat meningkatkan kualitas produk secara cepat dan efisien.
Dalam perancangan sistem ini, metode penelitian yang digunakan untuk menyimpulkan masalah adalah dengan menggunakan Metode PIECES, sedangkan metode yang digunakan untuk perancangan fitur menggunakan metode Kano. Selain itu, untuk metodologi pengembangan sistem yang akan diterapkan dalam pembangunan sistem adalah Metode Prototyping. Adapun BPMN yang digunakan untuk memodelkan proses bisnis yang sedang berjalan. Selain itu, tools yang digunakan untuk menggambarkan proses-proses yang akan dirancang dan perancangan database sistem dengan menggunakan Unified Modelling Language (UML).
Hasil akhir dari kegiatan ini adalah berupa laporan perancangan sistem informasi pengaduan masalah terpusat dalam lingkup multi aplikasi. Perancangan ini diharapkan dapat memudahkan pihak perusahaan untuk mengetahui letak masalah/kesalahan yang terjadi di dalam aplikasi sehingga dapat meningkatkan kualitas dari produk digital yang telah diciptakan.