Analisis Pengendalian Kualitas Produk Fiber Optic Cable Dengan Menggunakan Metode Failure Mode And Effect Analysis (FMEA) Dan Fault Tree Analysis (FTA) Di PT Industri Telekomunikasi Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.46369/logistik.v11i2.1586Keywords:
Kualitas, Produk Cacat, Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), Fault Tree Analysis (FTA)Abstract
PT Industri Telekomunikasi Indonesia merupakan BUMN yang bergerak di bidang telekomunikasi sebagai pemasok utama pembangunan jaringan telepon nasional. PT Industri Telekomunikasi Indonesia menjalankan bisnis baru yaitu manufacture and assembly yang berfokus pada proses produksi atau konversi bahan baku, bahan setengah jadi, komponen, atau bagian lain menjadi barang jadi dengan nilai tambah yaitu membuat fiber optic cable. Pada saat produksi PT Industri Telekomunikasi Indonesia terdapat beberapa kecacatan produk fiber optic cable, hal ini tentu berdampak pada perusahaan yaitu kepercayaan customer dalam menggunakan jasa PT Industri Telekomunikasi Indonesia menurun, melihat adanya permasalahan ini penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap kecacatan produk fiber optic cable di PT Industri Telekomunikasi Indonesia. Penelitian ini ditujukan agar dapat mengetahui jenis kecacatan dan potential failure produk fiber optic cable dan mengetahui usulan perbaikan untuk mengurangi kecacatan produk fiber optic cable. Penulis menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) adalah untuk menganalisa jenis kecacatan dan failure/potensi kecacatan dalam sistem atau proses. Identifikasi kecacatan dilakukan dengan cara pemberian nilai presentase berdasarkan tingkat keparahan, pada saat diidentifikasi terdapat 3 kecacatan yang disebabkan oleh perform fiber optic cable berbeda dengan permintaan dengan presentase 48.38%, fiber optic cable kotor dengan presentase 43.55% dan fiber optic cable tiba-tiba tidak berfungsi dengan presentase 8.06%. Permasalahan berfokus pada 2 jenis potensial kecacatan, yang pertama perform fiber optic cable berbeda dengan permintaan dan fiber optic cable kotor, sedangkan Fault Tree Analysis (FTA) digunakan untuk mengusulkan perbaikan permasalahan yang terjadi dengan melakukan pendekatan top level, intermediate level, and basic level. Diawali dengan top level yang digunakan untuk menjelaskan masalah paling mengkhawatirkan, dari masalah perform fiber optic cable berbeda dengan permintaan, intermediate level digunakan untuk menjelaskan masalah yang cukup berpengaruh pada proses, dan basic level digunakan untuk menjelaskan masalah yang memiliki efek kecil pada proses.
References
Ariani, (2014). Manajemen Kualitas. Pendekatan sisi kualitas. Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta
Ishikawa, Kaoru (2005). Pengendalian mutu terpadu. PT Remaja Rosdakara, Bandung
Juran, J.M (1998). Quality Planning and Analysis. Singapore. McGrow-Hill
Crosby, Philip B (1979). Quality is free, New York. New American Library
Deming, E.Edwards (1982). Guide to Quality Control, Cambridge. Massadussettest Institute Review, Nov-Dec, 101-109
Garvin, D.A (1987). Competingo on the eight dimensions of quality. Havard Business Review, Nov-Dec, 101-109
Feigenbaum, A.V (1991). Total Quality Control Third Edition, New York. McGra-Hill
Flyn, B.B., Schroeder,R.G., Sakakibara,S (1994). A Framework for quality management researcg and an associated measurement instrument. Journal of operation management, 339-336
Kolter and Koller (2009). Manajemen pemasaran, Jakarta. PT Indes Kelompok Gramedia
Mulyadi, (2005) “Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen”. Salemba empat, Jakarta
Rusmiati, E. (2014). Penerapan Fuzzy Failure Mode And Effect Analysis (Fuzzy FMEA) Dalam Mengidentifikasi Kegagalan Pada Proses Produksi Di PT. Daesol Indonesia. Jurnal Teknik dan Manajemen Industri.
R.E. McDermott (2009). “The Basic of FMEA 2nd Edition. New York: Taylor and Francis Group”
Ivanto, M. (2012). Pengendalian Kualitas Produksi Koran Menggunakan Seven Tools Pada PT Akcaya Pariwara Kabupaten Kubu Raya.pp. 1-74
Suliantoro, Hery (2017). Penerapan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) DAN Fault Tree Analysis (FTA) Untuk Mengurangi Efektivitas Mesin Reng. Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia.
Kawalo, O.L (2018). Metode Fault Tree Analysis (FTA) Untuk menurunkan tingkat risiko kecelakaan kerja. Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin
Nasution, Syarifuddin, et al. (2017) "Identifikasi dan evaluasi risiko menggunakan fuzzy FMEA pada rantai pasok agroindustri udang." Journal of Industrial Research (Jurnal Riset Industri) 8.2 (2014).