Optimalisasi Efisiensi Penataan Ruang Gudang Dalam Pertanian Berbasis 5s (Kasus: CV Lapak Bibit Alpukat)
DOI:
https://doi.org/10.46369/logistik.v14i1.3526Keywords:
Tata Letak, Pertanian, 5SAbstract
Penataan ruang memiliki peran yang krusial dalam pembangunan, mempengaruhi efisiensi penggunaan lahan, alur kerja, dan kualitas lingkungan. Studi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional di CV Lapak Bibit Alpukat, Kabupaten Bogor, dengan menerapkan metode 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke) dalam perancangan ulang tata letak fasilitas. Pertanian perkotaan, seperti pertanian alpukat, memerlukan strategi penataan ruang yang efektif untuk meningkatkan produktivitas. Penerapan teknologi dan inovasi, seperti pertanian presisi dan hidroponik, telah membawa perubahan signifikan dalam praktik pertanian. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa perancangan ulang tata letak fasilitas dengan metode 5S telah berhasil meningkatkan efisiensi operasional di perusahaan lain. Penelitian ini dilakukan dengan studi literatur, observasi lapangan, dan pengumpulan data menggunakan metode SLP (Systematic Layout Planning). Hasilnya menunjukkan bahwa penerapan metode 5S di CV Lapak Bibit dapat meningkatkan efisiensi operasional dan kenyamanan lingkungan kerja. Tahap evaluasi menunjukkan bahwa kondisi Seiketsu dan Shitsuke masih perlu perbaikan. Penelitian ini memberikan kontribusi pada pemahaman tentang pentingnya penataan ruang dalam meningkatkan efisiensi operasional di sektor pertanian perkotaan
References
Albrechts, L., Healey, P., & Kunzmann, K. R. (2003). “Strategic Spatial Planning and Regional Governance in Europe”. Journal of the American Planning Association, 69(2), 113–129. doi:10.1080/01944360308976301
Bisma, M. A., & Butarbutar, Y. K. Y. (2022). Analisis Beban Kerja Karyawan Warehouse Menggunakan Metode Work Load Analysis Pada Gudang PT Cipta Krida Bahari. Jurnal Logistik Bisnis, 12(2), 8-14.
Despommier, Dickson. "Pertanian Vertikal: Memberi Makan Dunia di Abad ke-21." Picador, 2013. Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO). "Bioteknologi dan Genomika: Panduan untuk Revolusi Pertanian Baru." FAO, 2018
Sanggala, E., Bisma, M. A., & Wirakanda, G. G. (2024). Penyelesaian Unequal Area Facility Layout Problem (UA-FLP) dengan Evolutionary Algorithm & Excel Solver (Studi Kasus: CartonPacks Instance). REMIK: Riset dan E-Jurnal Manajemen Informatika Komputer, 8(1), 208-221.
Harjadi, S. S., & Abidin, B. (2019). Agribisnis Modern: Pengantar Praktis dan Optimalisasi Usaha Pertanian. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Hudalah, D., & Woltjer, J. (2007). “Spatial Planning System in Transitional Indonesia”. International Planning Studies,12(3), 291–303
Marshall, T. (1996). “Regional planning in Western Europe: The contemporary context”. International Planning Studies, 1(3): 357–367. doi:10.1080/13563479608721662
Nasir, M. (2021). Pengelolaan Tanah untuk Pertanian Berkelanjutan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Nugraha, T., & Surya, D. (2021). "Analisis Ekonomi Budidaya Alpukat di Jawa Barat." Jurnal Agribisnis, 20(1), 33-41.Artikel ini membahas analisis ekonomi budidaya alpukat di Jawa Barat
Smith, P., et al. "Pertanian Presisi: Solusi Berkelanjutan untuk Masa Depan Pertanian." Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), 2021.
Savidov Nick. "Aquaponik: Sistem Terpadu, Sibiotik, Berputar Tertutup untuk Produksi Pangan Organik yang Berkelanjutan". Jurnal Kimia Pertanian dan Makanan, vol. 67, no. 13, 2019, hal. 3611-3621.
Sutrisno, R., & Widodo, P. (2020). "Pengaruh Kondisi Iklim Terhadap Produktivitas Tanaman Alpukat." Jurnal Pertanian Indonesia, 15(2), 75-83.Artikel ini meneliti pengaruh kondisi iklim terhadap produktivitas tanaman alpukat di Indonesia.