Analisis Faktor Penyebab Reject Dokumen Impor (PIB) di PT. Iron Bird Logistic Cabang Surabaya dengan Menggunakan Metode Six Sigma DMAIC

Authors

  • Dwi Martaliani Riski
  • Ifa Saidatuningtyas

Abstract

PT. Iron Bird merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang transportasi khususnya dalam penyediaan jasa trucking, serta beroperasi sebagai perusahaan jasa pengangkutan container dan cargo ekspor maupun impor. Reject dokumen impor (PIB) sering terjadi di PT. Iron Bird Logistic. Hal tersebut disebabkan oleh karena karyawan tidak teliti dalam input data dari dokumen impor sehingga muncul dari pihak yang berkaitan bahwa yang dokumen tersebut mengalami reject. Maka dari itu, penelitian itu bertujuan untuk mengetahui faktor utama penyebab terjadinya reject dokumen impor (PIB) dan faktor yang dapat mempengaruhi reject dokumen impor (PIB) sebagai upaya memperbaiki pelayanan dan kualitas yang baik untuk customer.
Melalui pendekatan metode DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control) maka dapat diketahui faktor keterlambatan pengembalian container. Pada tahapDefine dilakukan untuk mengidentifikasi masalah dengan menghitung Critical to Quality (CTQ), untuk mengetahui jenis keterlambatan yang paling berpotensi, Tahap Measure untuk menetukan varians dominan menggunakan diagram pareto kemudian menghitung DPMO (Defect Per Million Opportunities) untuk menentukan nilai Sigma. Tahap Analyze dilakukan untuk mencari akar penyebab masalah keterlambatan pengembalian Container. Tahap Improve dilakukan untuk usulan tindakan yang harus dilakukan dalam menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Tahap Control adalah untuk menyampaikan hasil proses perbaikan kepada perusahaan.
Hasil perhitungan ditemukan jenis reject yang paling sering terjadi adalah reject dokumen akibat HS code tidak sesuai dengan jenis barang dengan presentase 44,5% dengan menyebabkan jumlah reject sebanyak 178 kasus. Selanjutnya dilanjutkan dengan kasus Nomor container di PIB tidak sama dengan B/L 30,5% dengan menyebabkan jumlah reject sebanyak 122 kasus, selanjutnya kasus ketidaktepatan perkiraan tanggal pengambil container dengan presentase 21% dan terakhir kasus perbedaan no B/L original dengan B/L copy yang di hasilkan dengan jumlah persentase 16,5% jumlah reject sebanyak 66. Sedangkan untuk nilai DPMO sebesar 76000 kali keterlambatan antar per sejuta peluang, dalam jumlah 1480 dan nilai sigma 3 yang artinya tingkat keberhasilan dalam mengurangi keterlambatan sebesar 93,32 %.

Downloads

Published

2018-11-01