PENENTUAN WAKTU BAKU PROSES OUTBOUND DI SENTRAL PENGOLAHAN POS (SPP) JAKARTA MENGGUNAKAN METODE TIME AND MOTION STUDY
DOI:
https://doi.org/10.46369/logistik.v9i02.561Abstract
Dalam upaya memperbaiki layanan jasa pos yang kian lama semakin jarang dipakai masyarakat dalam mengirimkan surat atau paket, PT Pos Indonesia dihadapkan beberapa masalah yaitu penumpukkan kantong kiriman yang belum dikirim sehingga dapat terjadinya overload dan terjadinya keterlambatan pengiriman. Dalam rangka mengatasi beberapa masalah tersebut diperlukan sebuah metode yang dapat digunakan untuk menentukan waktu standar setiap kegiatan pada proses outbound di SPP Jakarta. SPP Jakarta merupakan pusat pengolahan di regional 4 yang mencakup 7 UPT yaitu JKP, JAT, JKS, JKB, JKU, BKS dan TNG. Setiap UPT mendapatkan kiriman angkutan dari SPP Jakarta setiap harinya dengan keberangkatan angkutan pukul 12.00 WIB. Nilai Waktu Siklus (Ws) seluruh kegiatan pada proses outbound adalah 139.63 menit. Dengan menentukan faktor penyesuaian yang terdiri dari keterampilan, usaha, kondisi kerja, dan konsistensi didapatkan Nilai Waktu Normal (Wn) yaitu 121.93 menit. Kemudian dengan menentukan faktor kelonggaran yang terdiri dari kebutuhan pribadi, menghilangkan rasa fatigue, dan hambatan-hambatan yang tidak dapat dihindarkan didapatkan Nilai Waktu Baku (Wb) yaitu 133.03 menit atau 2 jam 13 menit 2 detik. Dengan ketentuan keberangkatan angkutan ke setiap UPT pukul 12.00 WIB setiap harinya maka dapat ditentukan waktu mulai maksimal kegiatan pada proses outbound dengan mengurangi waktu keberangkatan angkutan dengan nilai waktu baku. Sehingga dapat ditentukan waktu mulai maksimal kegiatan pada proses outbound yaitu pukul 9.46 WIB. Dengan begitu resiko terjadinya keterlambatan keberangkatan angkutan dapat berkurang sehingga produktivitas perusahaan akan meningkat.